PALU YANG PILU (5) HARUSKAH KAMI TINGGALKAN KOTA INI?

SHARE:


Palu yang Pilu (5)
Haruskah Kami Tinggalkan Kota Ini? 

SENIN, 1 Oktober 2018. Ini hari ketiga pascagempa besar. Dan hari-hari ini, gempa dalam skala yang lebih kecil masih terus terjadi. Terasa ada rongga dalam bumi yang kami pijak. Duka masih membayangi langit Palu. 

Ada sendu di setiap wajah. Semua yang terjadi rasanya masih seperti mimpi. Pohon-pohon pun tertunduk lesu. Dedaunan tampak bergeming. Di jalan sana, ambulance lalu lalang dengan sirene meraung.  Menyempurnakan duka lara kota ini.

Semua hanya berusaha bertahan dalam  ketidakpastian. Membayangkan masa-masa sulit yang mungkin akan panjang. Hari ini, seperti fase transisi untuk masuk ke dalam situasi baru. Dari yang semula normal. Tiba-tiba berguncang. Dan setelahnya, segalanya sudah berubah. Mengawali lagi dari nol.

Cara terbaik untuk survive adalah berdamai dengan diri sendiri. Bersabar dan bersyukur. Sabar atas musibah ini. Syukur atas kesempatan kedua yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan sabar dan syukur, semuanya jadi lebih ringan dijalani. 

Kami masih di bawah tenda. Di halaman rumah. Hanya sesekali masuk rumah untuk mengambil barang tertentu. Meski terik tapi siang masih terasa lebih menenteramkan. Sebaliknya, malam terasa lebih panjang. Kecemasan membuat mata sulit terpejam. Meski badan terasa begitu letih.

Hari ini, kami akan memperbaiki instalasi air yang berantakan pascagempa. Menyambung pipa dari rumah tetangga. Isteri saya pergi mencari toko bangunan yang mungkin masih buka. Sekalian menengok ibu dan saudara. Sepeda motor sudah jalan kembali. Setelah kemarin mendapat BBM. Meskipun harus antre separuh hari. 

Sepulangnya, ia bercerita. Ada beberapa titik yang sangat parah. Tapi ada pula permukiman yang kelihatan normal saja. Normal artinya, masih ada warga yang menjemur pakaian di halaman. Atau ada kios yang buka. Sebab kabar adanya penjarahan beredar sejak kemarin. Demi keamanan, banyak pemilik kios memilih tutup. 

Kami harus tegar menghadapi keadaan ini. Kontak dengan keluarga dan teman-teman di luar daerah mulai terbuka lagi. Jaringan selular sudah berfungsi. Masalahnya hanya pada handphone yang harus diirit dayanya. Listrik masih padam. Sepertinya butuh waktu lama untuk normal. 

Sampai hari ini, kami belum nonton TV. Hanya mengandalkan informasi dari facebook. Informasi yang kadang membawa kecemasan baru. Sementara WA grup untuk teman-teman di Palu yang selalu ramai, mendadak sepi pascagempa. Semua adalah korban. Semua fokus mengurus diri dan keluarga.

Inilah salah satu hikmah yang langsung dirasakan pascabencana. Kebersamaan dengan keluarga kembali lagi. Setelah sekian lama larut dalam rutinitas pekerjaan. Dan separuh waktu yang lain beralih ke dunia maya. Tentu hikmah yang paling besar adalah kesadaran betapa lemah dan kecilnya semua makhluk di hadapan-Nya.

Di wilayah-wilayah yang terdampak sangat parah, situasi makin sulit. Kabarnya jumlah mayat yang ditemukan terus bertambah. Tenaga dan alat untuk melakukan evakuasi sangat terbatas. Aparat lokal tidak mungkin bekerja maksimal. Mereka juga adalah korban. Satu-satunya harapan adalah menunggu masuknya bantuan dari luar. Khususnya mereka yang terlatih. Tim SAR dan tenaga medis. 

Mayat yang sudah dievakuasi pun tidak serta merta dikenali dan dijemput keluarganya untuk dimakamkan. Muncul kekhawatiran baru, jika mayat-mayat itu mulai rusak. Kemudian nenimbulkan polusi.

Situasi kota pun mulai tidak kondusif keamanannya. Aparat terbatas. Warga terpecah di tempat-tempat pengungsian. Atau di rumah keluarga yang dianggap aman. Pelaku kriminal bisa saja datang dari luar. Memanfaatkan situasi serba darurat ini. 

Di sini, kami mulai berpikir untuk keluar dari Kota Palu. Pulang sementara ke Majene, Sulbar. Tapi, bagaimana dengan rumah? Bagaimana dengan akses jalan ke luar dari Kota Palu? Bagaima jika dalam perjalanan yang melewati garis pantai, tiba-tiba terjadi tsunami?

Tentu yang paling berat, bagaimana meninggalkan keluarga yang lain? Meninggalkan tetangga dan teman-teman yang mungkin tidak punya pilihan lain. Kecuali bertahan di kota ini, sampai titik akhir sekalipun. (Rahmat Bakri)

Foto : Fajar.co.id

COMMENTS

Name

Bahan Presentasi,14,Dasar Ilmu Hukum,3,Destinasi,1,Diskursus Hukum,30,Galeri,2,Hukum Administrasi Negara,3,Hukum Dan Pers,8,Hukum keuangan Negara,2,Hukum Pajak,1,Hukum Tata Ruang,2,Humaniora,10,Journey,10,Jurnalistik,6,Liputan Media,12,Materi S2,5,My Agenda,1,Tita's Blog,1,
ltr
item
Untuk Hukum, Pers, dan Demokrasi: PALU YANG PILU (5) HARUSKAH KAMI TINGGALKAN KOTA INI?
PALU YANG PILU (5) HARUSKAH KAMI TINGGALKAN KOTA INI?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnEy-tPbnbcaG9Y9pmvXZPcnfKlA5qgpGm_1l2cXUevA32MTSaVfOGYv1_IUWf8t6n5vNRrUiuQ3n1Rtyko9VLVocNOGR9XPnAKtiqa4XhGPGnQmnolHK1SfJarfegDu4C9XBoLxA-bck/s320/670_446_71-warga-asing-jadi-korban-gempa-palu-5-orang-belum-ditemukan_m_-1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnEy-tPbnbcaG9Y9pmvXZPcnfKlA5qgpGm_1l2cXUevA32MTSaVfOGYv1_IUWf8t6n5vNRrUiuQ3n1Rtyko9VLVocNOGR9XPnAKtiqa4XhGPGnQmnolHK1SfJarfegDu4C9XBoLxA-bck/s72-c/670_446_71-warga-asing-jadi-korban-gempa-palu-5-orang-belum-ditemukan_m_-1.jpg
Untuk Hukum, Pers, dan Demokrasi
http://www.rahmatbakri.com/2018/11/palu-yang-pilu-5-haruskah-kami.html
http://www.rahmatbakri.com/
http://www.rahmatbakri.com/
http://www.rahmatbakri.com/2018/11/palu-yang-pilu-5-haruskah-kami.html
true
1127449243518043551
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy